Sumenep, Kompasone.com - Sebuah inisiatif kolaboratif yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial telah sukses dilaksanakan di Kabupaten Sumenep. Melalui penyatuan visi dari beberapa elemen Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam satu tim, digagaslah sebuah kegiatan terpuji berupa program Sembako Tebus Murah senilai Rp 10.000,-.
Kegiatan ini, yang didukung penuh oleh seorang donatur dermawan, menjadi manifestasi nyata dari upaya membantu dan meringankan beban masyarakat secara luas.
Pendanaan yang murni bersifat filantropis ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat kebaikan, meskipun dalam takaran yang sederhana, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam program ini, setiap warga berhak menebus paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, beras, dan gula, tiga item pokok kebutuhan dasar hanya dengan harga Rp 10.000,- per paket.
Skema ini dirancang untuk memastikan pemerataan, di mana setiap hak tebus dibatasi untuk satu orang per paket. Sebagai bagian dari prosedur yang terstruktur dan akuntabel, salah satu syarat utama untuk mendapatkan hak tebus murah ini adalah dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Penggunaan KTP bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah mekanisme kendali yang elegan. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penumpukan pembelian oleh satu individu, sehingga memastikan bahwa lebih banyak keluarga dan warga yang berhak dapat menikmati manfaat dari subsidi harga yang diberikan.
Kegiatan tebus murah untuk sumenep ini telah berlangsung dengan sukses pada hari Senin, 1 Desember 2025, bertempat di Balai Desa Tlaga, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep. Seluruh proses operasional berjalan sesuai ekspektasi.
Tim pelaksana yang terdiri dari perwakilan Media dan LSM telah datang dengan bekal legalitas dan dokumentasi yang komprehensif, mencerminkan kesiapan matang dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini. Langkah antisipatif ini diambil untuk menjaga integritas program dan menghindari kesalahpahaman atau sangkaan negatif dari pihak-pihak yang mungkin belum sepenuhnya memahami sistem operasional kegiatan filantropis yang terstruktur.
Warga Desa Tlaga menyambut antusias program ini. Mereka tampak berduyun-duyun datang dan berbaris dengan tertib, mengikuti giliran sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Kedepannya, program tebus murah ini membuka peluang untuk diundang oleh kepala desa lain yang warganya belum berkesempatan mendapatkan jadwal program ini.
Saat kegiatan berlangsung, Hadi Mukti, Kepala Desa Tlaga, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif positif ini.
"Saya selaku Kepala Desa menilai bahwa kegiatan yang dilakukan oleh rekan-rekan Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini sangat membantu dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga Desa Tlaga. Kami memberikan dukungan penuh, dan berharap semangat untuk melakukan hal positif yang diterima masyarakat ini tidak pernah pudar," jelas Hadi Mukti kepada media pada hari Senin (1/12/2025) di Balai Desa Tlaga.
Kades Hadi Mukti juga mengakui bahwa dalam setiap perjalanan kebajikan, pasti akan muncul dinamika atau pertanyaan di tengah masyarakat, seperti syarat penggunaan KTP.
"Memang dalam perjalanan, pasti ada hal-hal yang mungkin memunculkan pertanyaan. Misalkan, seperti syarat membawa KTP untuk mendapatkan sembako tebus murah. Padahal, tujuan utama penggunaan KTP adalah sebagai kontrol agar warga yang sudah menebus tidak bisa menebus lagi, kecuali menggunakan KTP suami atau saudara lain dalam satu keluarga. Ini semata-mata demi pemerataan," pungkasnya, memberikan klarifikasi yang mencerahkan.
Kegiatan ini menjadi sebuah teladan tentang bagaimana sinergi antara pers, lembaga sosial, dan dukungan filantropis dapat menghasilkan dampak positif yang nyata dan terukur bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus menggarisbawahi pentingnya transparansi dan mekanisme yang akuntabel dalam setiap langkah kebaikan.
(R. M Hendra)
