DIY, kompasone.com - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) YOgyakarta sukses menyelenggarakan International Guest Lecture dengan tema “Engaging in Politics with Local Wisdom to Realize Democracy” pada Selasa (9/12), bertempat di Auditorium UWM, Gedung Piwulangan, Kampus Terpadu UWM. Acara ini menghadirkan Assoc. Prof. Eric Alan Jones, Ph.D. dari Northern Illinois University (NIU) sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini menjadi forum akademik penting yang mengangkat relevansi antara nilai-nilai kearifan lokal dengan praktik politik modern dalam memperkuat demokrasi. Dalam paparannya, Prof. Jones menekankan bahwa kearifan lokal memiliki peran strategis sebagai sumber legitimasi sosial, modal budaya, serta pedoman etika politik yang mampu memperkaya praktik berdemokrasi. Ia juga menguraikan bagaimana tradisi, adat, dan pranata sosial yang hidup di masyarakat dapat menjadi rujukan dalam menciptakan stabilitas, membangun partisipasi publik, serta meredam potensi konflik.
Lebih lanjut, Prof. Jones menyoroti fenomena The DIY Exception atau Keistimewaan Yogyakarta sebagai contoh unik monarki dalam kerangka demokrasi yang tetap memperoleh legitimasi kuat dari masyarakat. Menurutnya, pengalaman tersebut menunjukkan bahwa harmoni antara tradisi dan modernitas dapat terwujud bila nilai-nilai sosial dan kesejahteraan publik ditempatkan sebagai orientasi utama dalam tata kelola politik.
Dalam sesi diskusi, narasumber juga menegaskan pentingnya peran generasi muda seperti mahasiswa sebagai penggerak budaya demokrasi. Kritis, partisipatif, dan berkarakter merupakan kualitas yang perlu terus dikembangkan agar demokrasi tidak hanya menjadi sistem, tetapi juga praktik hidup sehari-hari.
Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa, dosen, serta civitas akademika UWM. Selain memperkaya wawasan akademik, acara ini juga memperkuat jejaring internasional Fisipol UWM dalam pengembangan kajian politik, budaya, dan demokrasi berbasis kearifan lokal.
Dengan terselenggaranya International Guest Lecture ini, UWM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi ruang dialog ilmiah yang inklusif dan progresif, sekaligus mendorong penguatan demokrasi melalui perspektif budaya dan nilai-nilai lokal yang sudah mengakar dalam masyarakat Indonesia.
Bhenu
