Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Sarasehan FKUB Pasuruan: Perempuan Jadi Agen Perdamaian dan Toleransi

Sabtu, November 08, 2025, 13:31 WIB Last Updated 2025-11-08T06:34:31Z

Kota Pasuruan, kompasone.com— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan menggelar Sarasehan Kerukunan Perempuan Lintas Agama sebagai wujud komitmen memperkuat toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Acara tersebut berlangsung di Ballroom Elkana, Jalan Panglima Sudirman No. 23, Sabtu (8/11/2025) pagi.


Mengusung tema “Peran Aktif Perempuan Lintas Agama dalam Membangun Toleransi dan Keberagaman”, kegiatan ini menjadi ruang dialog bagi tokoh perempuan dari berbagai agama. Mereka saling bertukar pandangan dan pengalaman untuk memperkuat semangat kebersamaan serta mempererat hubungan antarumat beragama di Kota Pasuruan.


Ketua FKUB Kota Pasuruan, H. Ma’mur Salim, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni sosial. “Perempuan adalah agen perdamaian yang bisa menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini, terutama di lingkungan keluarga,” ujarnya.


Ma’mur menilai forum lintas iman seperti ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat komunikasi antaragama. Ia berharap perempuan lintas iman terus aktif menjadi jembatan yang menumbuhkan kesadaran moderasi beragama di tengah perbedaan keyakinan.


Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa lintas agama yang menghadirkan suasana khidmat dan penuh keakraban. Para peserta kemudian mengikuti sesi diskusi interaktif yang membahas berbagai peran perempuan dalam memperkuat nilai toleransi dan kebersamaan sosial.


Dua pembicara utama, Hj. Masfufah dan Pdt. Elsya Sohilait, dihadirkan untuk memberikan pandangan tentang pentingnya peran perempuan dalam menolak sikap intoleran. “Pendidikan karakter berawal dari keluarga, di sanalah peran ibu menjadi kunci dalam membentuk generasi yang menghargai perbedaan,” ujar Masfufah.


Senada dengan itu, Pdt. Elsya Sohilait menilai kolaborasi antarperempuan lintas agama menjadi fondasi kuat bagi keharmonisan sosial. “Perbedaan tidak boleh menjadi jarak, melainkan kekuatan untuk bersatu membangun kedamaian,” katanya.


Kegiatan tersebut menjadi ajang memperkuat jaringan organisasi perempuan lintas iman di Kota Pasuruan. Di akhir acara, Ketua FKUB menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak dan berharap semangat kebersamaan dari sarasehan ini dapat terus menumbuhkan harmoni di tengah keberagaman masyarakat.


Muh

Iklan

iklan