Yahukimo, kompasone.com – Bupati Yahukimo Didimus Yahukimo, SH. MH didampingi Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram, S.IP, menghadiri pembukaan Festival Budaya 12 Suku Kabupaten Yahukimo yang secara resmi dibuka oleh Bupati Yahukimo, pada Kamis (14/8), bertempat di halaman Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo.
Dalam sambutannya, Bupati Yahukimo menegaskan pentingnya melestarikan seni dan budaya sebagai warisan leluhur yang menjadi identitas masyarakat Yahukimo.
“Emas, tambang, dan segala harta kekayaan boleh diambil, tetapi jangan sampai kita kehilangan kebudayaan sebagai jati diri,” tegasnya.
Bupati menjelaskan bahwa bangsa-bangsa yang kuat bertahan hingga kini karena memiliki akar budaya yang kokoh. Jika generasi muda tidak diajarkan budaya sejak dini, mereka akan kehilangan arah, menjadi generasi tanpa masa depan, tanpa integritas, dan tanpa identitas yang jelas.
Menurutnya, pelestarian budaya harus dimulai dari keluarga dan diperkuat melalui pendidikan di sekolah. Ia mencontohkan pengalamannya yang terlambat mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anaknya, dan mengajak masyarakat untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Bupati mengingatkan bahwa beberapa bahasa daerah di Papua telah punah, seperti bahasa Tobati yang hilang karena tidak lagi digunakan. “Di daerah pegunungan ini, kita harus mencegah hal itu terjadi. Mari kita lestarikan bahasa dan budaya kita hingga 50 tahun ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mendorong agar kurikulum pendidikan memberi ruang bagi pembelajaran budaya setiap suku. “Jadilah orang Yali sejati, Hubula sejati, Kimyal sejati, Momuna sejati, atau dari suku manapun sejati, seperti orang Batak dan Toraja yang gigih mempertahankan budaya mereka,” pesan Bupati.
Bupati menegaskan, seni dan budaya adalah kekayaan yang tidak dapat diambil oleh siapapun, berbeda dengan sumber daya alam yang dapat dikuasai pihak luar. “Itu integritas yang harus kita jaga sebagai orang Papua berkulit hitam dan berambut keriting yang Tuhan tempatkan di tanah besar ini,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, Bupati menetapkan Hari Noken Yahukimo setiap hari Kamis untuk mendorong perputaran ekonomi kerajinan lokal. Ia menargetkan pembuatan 1.000 noken dari 12 suku pada tahun depan, dengan perencanaan matang dan pemerataan produksi di setiap suku.
Bupati juga membawa kabar baik dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan. Melalui dukungan Presiden RI, Yahukimo mendapat alokasi 320 rumah dari total 2.200 unit yang akan dibangun di seluruh wilayah Papua Pegunungan. Rumah-rumah tersebut akan dibangun secara merata bagi perwakilan setiap suku.
“Kita akan tata pembangunan perumahan ini secara baik, agar menjadi satu kompleks yang rapi. Budaya kita harus bergerak bersama untuk satu tujuan,” jelasnya.
Acara pembukaan festival turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Yahukimo, Redison Manurung, S.Pd., M.Si, Ketua TP-PKK Kabupaten Yahukimo, Ny. Amy Yikwa Yahuli, A.M.K, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Yahukimo, Ny. Dorce Loho Miram, A.Md.Kep, Dandim 1715 Yahukimo, Kapolres Yahukimo, para pimpinan OPD, serta masyarakat dari berbagai distrik.
Usai pembukaan, Wakil Bupati bersama Sekda, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, serta para pimpinan OPD meninjau stan-stan pameran. Mereka melihat berbagai kerajinan tangan seperti noken, gelang, kalung, dan koteka, serta mencicipi makanan lokal yang disajikan. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh para peserta festival yang bangga memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner khas daerah mereka.
VA