Yahukimo, kompasone.com – Kelangkaan beras kembali terjadi di Dekai, Kabupaten Yahukimo. Hampir seluruh toko dan kios sembako di daerah tersebut dilaporkan kehabisan stok beras selama hampir dua minggu terakhir. Kondisi ini mendorong mama-mama Papua untuk berjualan ubi hasil kebun di pinggir jalan pemukiman, khususnya di jalur I.
Salah satu mama Papua yang berinisial R.P mengungkapkan, kekosongan beras memaksa mereka kembali ke kebun untuk mengambil hasil panen seperti ubi dan menjualnya agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sudah hampir dua minggu ini beras kosong di toko-toko. Kami mama-mama pergi ke kebun, gali ubi, sebagian kami masak untuk makan di rumah, dan sebagian kami jual di pinggir jalan. Supaya orang yang tidak dapat beras bisa beli ubi sebagai pengganti nasi,” ujarnya.
R.P juga berharap kekosongan beras ini bisa menjadi peluang agar hasil kebun lokal, seperti ubi, juga bisa lebih dihargai dan laku terjual.
“Kalau ada beras, orang-orang tidak mau beli ubi. Jadi kami bawa pulang lagi. Tapi sekarang, semoga orang bisa bantu kami dengan beli ubi,” tambahnya.
Ia mempertanyakan alasan di balik kelangkaan beras tersebut.
“Kami bingung, ini beras betul-betul habis atau penjual sengaja simpan supaya bisa naikkan harga? Kalau stok datang, tolong jangan langsung naikkan harga. Kami susah,” katanya.
Mama-mama Papua juga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah, baik dengan mendatangkan stok beras dari luar daerah maupun menyalurkan bantuan sosial.
“Anak-anak kami di sini lahir dan besar di kota, jarang makan ubi, kadang tidak suka. Kalau tidak ada beras, kami susah sekali. Kami mohon ada perhatian dari pemerintah,” pungkasnya.
Vekson Aliknoe