Dekai-Yahukimo, kompasone.com– Pemerintah Kabupaten Yahukimo melalui Asisten II Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bapak Bongga Sumule, SKM., M.Kes., memastikan bahwa pasokan beras untuk ASN maupun masyarakat umum akan segera masuk ke Kota Dekai dalam beberapa hari ke depan.
“Pemerintah sedang mengupayakan mendatangkan beras dari Timika ke Dekai, baik beras untuk ASN yg disalurkan oleh PT IRIAN BHAKTI dan telah meminta sejumlah pedagang untuk mendatangkan beras keperluan dagang,” ujar Sumule pada Jumat, 6 Juni 2025. Para Petani di moruku juga ada beberapa sedang panen dan menjual hasil panennya kepada masyarakat umum walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak.
Sumule mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi situasi ini, karena kepanikan hanya akan memperburuk keadaan.
“Jika masyarakat panik dan memborong beras, maka akan mengakibatkan kelangkaan dalam jangka waktu lama dan akan memicu menaikkan harga secara tidak wajar. Kami mohon masyarakat tetap tenang dan tidak terlalu panik menyikapi situasi kelangkaan beras tersebut.
Menurut penjelasan Sumule, sebelumnya para pedagang sempat mengalami kerugian akibat banjir beras bantuan ketahanan pangan dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Pemerintah Daerah beberapa bulan lalu, sehingga beras pedagang sepi pembeli dan banyak rusak.
Akibatnya, pedagang tidak lagi mendatangkan pasokan baru. Kini, ketika bantuan pemerintah telah habis dan penyaluran secara nasional tahun 2025 menurut informasi yang kami terima secara Nasional baru akan disalurkan akhir bulan Juni.
Saat ini, menurut informasin dari para pedagang sekitar 50 ton beras sedang dalam perjalanan sudah ada di sekitar Suator dan Patipi, bila kondisi sungai memungkinkan, beras diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Logpon Dekai dalam dua hari ke depan.
Pemerintah Kabupaten Yahukimo berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong. Diharapkan, kedatangan beras ini akan menstabilkan kembali harga pasar dan memastikan ketersediaan bagi seluruh warga.
Berkaca dari pengamalan ini kami menghimbau masyarakat untuk tidak meninggalkan bahan pangan lokal baik umbi-umbian, sagu dan bahan pangan lokal lainnya. Bagi yang bisa berkebun tetap berkebun dan mau belajar tanam padi sawa bisa koordinasi dengan dinas pertanian untuk ikut menggarap sawah yang telah pemerintah buka di Muara dan Moruku. (Humas)
Red