Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Polda Jatim Ungkap 224 Kasus Premanisme, Ratusan Pelaku Digelandang

Sabtu, Mei 10, 2025, 10:16 WIB Last Updated 2025-05-10T03:17:06Z


Surabaya, Kompasone.com – Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat pencapaian signifikan dalam memberantas aksi premanisme dengan mengungkap 224 perkara sepanjang 1 hingga 8 Mei 2025. Operasi besar-besaran ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jatim.


Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast, mengungkapkan bahwa dalam waktu sepekan, ratusan pelaku tindak kekerasan berhasil ditangkap. Pernyataan tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Gedung Bidhumas, Jumat (9/5).


“Sebanyak 224 laporan berhasil kami tindaklanjuti, termasuk penganiayaan, pemerasan, hingga tawuran,” ujar Kombes Pol Abast. Ia menambahkan, para tersangka kini tengah menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.


Rincian operasi menunjukkan bahwa dari total kasus, 118 di antaranya terkait penganiayaan dengan 158 orang diamankan. Selain itu, delapan perkara menyangkut aktivitas gangster telah menyeret 20 individu ke jalur hukum.


Tak hanya itu, aparat juga mengungkap 32 kejadian pemerasan melibatkan 39 pelaku, lima kasus debt collector dengan delapan tersangka, serta empat tindak kejahatan jalanan yang menjerat empat orang. Sementara praktik pungli ditemukan dalam 26 kasus, masing-masing disertai satu pelaku.


Menurut Abast, aksi kekerasan yang melibatkan perguruan pencak silat menjadi sorotan tersendiri. Sebanyak 22 insiden dicatat, dengan 38 terduga pelaku berhasil diamankan. Selain itu, sembilan tawuran kelompok yang mengganggu ketertiban umum berhasil dicegah dengan menangkap 19 tersangka.


“Semua data ini menunjukkan bahwa premanisme di wilayah Jawa Timur masih menjadi ancaman nyata. Kami tegaskan, tindakan tegas adalah bentuk komitmen institusi,” jelas Abast menekankan.


Ia menuturkan bahwa langkah represif yang diambil bukan hanya penegakan hukum semata, melainkan juga strategi jangka panjang demi menjaga ketentraman publik. Sinergi dengan TNI dan pemerintah daerah terus diperkuat untuk efektivitas patroli dan intelijen.


“Kolaborasi dengan unsur terkait menjadi prioritas, agar upaya menciptakan keamanan bisa berlangsung berkesinambungan,” ungkap perwira menengah tersebut.


Lebih lanjut, Abast mengimbau masyarakat turut ambil bagian menjaga ketertiban. Pelaporan dini atas gejala premanisme sangat penting. “Segera hubungi layanan 110 jika mendapati kejadian mencurigakan. Identitas pelapor akan kami lindungi sepenuhnya,” tandasnya.


Muh

Iklan

iklan