Surabaya, Kompasone.com – Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur menggagalkan peredaran narkotika jaringan internasional yang menggunakan jasa ekspedisi sebagai modus operandi. Dalam pengungkapan tersebut, empat tersangka berhasil diringkus berikut barang bukti sabu dan ekstasi dalam jumlah besar.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa kasus ini terungkap berkat kolaborasi antara Ditresnarkoba Polda Jatim dan Bea Cukai. Operasi ini telah berlangsung sejak Februari 2025.
“Ini hasil sinergi yang kami bangun sejak awal tahun bersama Bea Cukai, dan hari ini bisa kami beberkan hasilnya,” ujar Kombes Abast saat konferensi pers, Rabu (21/5/2025).
Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Dacosta, menjelaskan bahwa total barang bukti yang diamankan mencapai 9.463,342 gram sabu dan 5.814 butir ekstasi seberat 2.707,67 gram.
Empat tersangka berinisial MH, KF, HAR, dan MAY ditangkap di lokasi berbeda. MH diketahui membawa 2,5 kilogram sabu serta 5.514 butir ekstasi. Sementara KF menyelundupkan 1.020 gram sabu dalam peredam kejut (shockbreaker) sepeda motor.
Dua tersangka lainnya, HAR dan MAY, dibekuk di Surabaya. Menurut penyelidikan, mereka diduga kuat berperan sebagai penerima sekaligus pengedar narkotika tersebut di wilayah Jawa Timur.
“Pengiriman dilakukan dari Malaysia ke Surabaya melalui jasa ekspedisi. Ini modus yang mereka pilih untuk menghindari pengawasan,” terang Kombes Robert.
Jaringan ini disebut telah beroperasi di Surabaya dan Madura, dengan sebaran peredaran mencakup hampir seluruh wilayah Jatim. Petugas menduga para pelaku kerap memanfaatkan celah sistem logistik untuk menyamarkan paket terlarang.
Kepolisian menegaskan bahwa pengawasan terhadap jalur ekspedisi akan diperketat. Kerja sama lintas instansi menjadi langkah strategis untuk memberantas jaringan narkoba lintas negara.
Polda Jatim mengimbau masyarakat turut berperan dalam pencegahan dengan melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan.
Muh
