Tulungagung, kompasone.com - Dalam Musrembang tingkat Kabupaten Tulungagung kemarin, jalan rusak masih menjadi keluhan utama masyarakat. Oleh sebab itu, usulan masyarakat paling banyak terkait perbaikan jalan rusak tersebut.
Terlihat dari daerah pinggiran Tulungagung, bahkan sampai ke kota, lubang dan kerusakan aspal jalan menjadi pemandangan yang umum bagi para pengguna jalan.
Namun Pemerintah Kabupaten Tulungagung pun tidak tinggal diam, terus mencari celah anggaran untuk mengatasi keluhan warganya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, mengatakan pihaknya akan mengajukan Inpres Jalan Daerah (IJD) senilai Rp 100 miliar ke pemerintah pusat.
"Tahun ini ada kemungkinan pemerintah pusat kembali menyalurkan Inpres Jalan Daerah (IJD)," kata Dwi Hari, Rabu (14/5/25).
Lanjut Dwi Hari, setelah tahun lalu sempat ditolak, ada kemungkinan tahun ini program itu diluncurkan lagi.
"Kami sudah menyiapkan usulan sebesar Rp 100 miliar untuk perbaikan," tambahnya.
Menurut Dwi Hari, dana tersebut akan dipakai untuk perbaikan sejumlah ruas jalan, seperti Cuwiri sampai simpang rumah sakit lama. Dan jika usulan ini disetujui, dipastikan jumlah jalan yang bisa diperbaiki akan semakin banyak.
"Ruas jalan Cuwiri sampai rumah sakit lama ini sebelumnya luput dari penganggaran lewat APBD karena keterbatasan anggaran," jelas Dwi Hari.
Untuk diketahui, pemerintah pusat semula melakukan revisi, Inpres Jalan Daerah (IJD), dipotong 50 persen sehingga tersisa Rp 22 miliar. Dan pada akhirnya, pemerintah pusat membatalkan pencairan IJD yang berdampak terhadap rencana perbaikan jalan rusak sehingga gagal dilakukan.
sigit