Pasuruan, kompasone.com — Dalam rangka menjaga stabilitas harga gabah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0819-03/Kraton, Sertu M. Arifin, turut mendampingi petani dalam proses penyerapan gabah hasil panen di Dusun Dawan Mas, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jumat sore.
Pendampingan ini berlangsung mulai pukul 17.00 WIB hingga selesai dan difokuskan pada kegiatan pengumpulan serta distribusi gabah dari lahan pertanian milik warga. Kehadiran Babinsa di lapangan bertujuan untuk memastikan proses berjalan efektif serta petani memperoleh harga jual yang layak.
“Ini bagian dari upaya TNI mendukung petani dan menjamin ketahanan pangan nasional tetap terjaga,” ujar Sertu M. Arifin saat ditemui di lokasi kegiatan.
Menurutnya, keterlibatan TNI di sektor pertanian bukan hanya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga langkah konkret mendukung kebijakan pemerintah di bidang pangan. Ia menambahkan bahwa TNI siap hadir kapan pun demi membantu petani.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga dan para petani setempat. Salah satu petani, Suyono (45), mengungkapkan rasa terima kasih atas keterlibatan Babinsa yang dinilai sangat membantu dalam proses penyerapan gabah.
“Kami merasa lebih tenang karena ada pendampingan langsung. Gabah bisa cepat terserap, dan harga tetap stabil,” ucap Suyono.
Sinergi antara TNI dan petani di wilayah Kecamatan Kraton bukanlah hal baru. Pendampingan semacam ini rutin dilakukan untuk mengawal masa panen dan distribusi hasil tani agar tepat sasaran.
Sementara itu, Danramil 0819-03/Kraton, Kapten Inf. Sutrisno, menyampaikan bahwa program pendampingan pertanian akan terus dilakukan secara berkesinambungan sebagai bagian dari tugas teritorial TNI AD.
“Stabilitas pangan merupakan bagian dari ketahanan nasional. Untuk itu, TNI berkewajiban turut menjaga,” tegas Kapten Sutrisno.
Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh semangat gotong royong. Pendekatan humanis Babinsa dinilai mampu memperkuat kedekatan antara aparat TNI dan masyarakat desa.
Muh