Wasior-Teluk Wondama, Kompasone.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Wondama bersama Pemerintah Daerah meluncurkan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa pada Selasa, 22 April 2025. Kegiatan ini dipusatkan di SMPTK Negeri Teluk Wondama, Kampung Kaibi, Distrik Wondiboi, serta melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lintas agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Wondama, Alfreth N. Raunsai, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan simbolik, tetapi menjadi gerakan moral dan langkah konkret yang melibatkan institusi keagamaan, pendidikan, serta pemerintahan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
“Gerakan ini merupakan wujud nyata dari nilai-nilai keagamaan yang terintegrasi dalam upaya pelestarian lingkungan serta mitigasi perubahan iklim. Kami ingin mendorong kesadaran umat beragama untuk aktif menanam dan menjaga pohon sebagai bagian dari ibadah sosial,” ujar Raunsai.
Kegiatan penanaman perdana mencakup 250 anakan tanaman, terdiri dari 20 anakan matoa kelapa, 10 anakan buah hitam (buah khas Wondama), dan 220 anakan tanaman hias pucuk merah. Secara keseluruhan, sebanyak 1.500 anakan tanaman akan ditanam sepanjang bulan April 2025 di halaman tempat ibadah, sekolah, kantor pemerintah, dan kebun jemaat.
Tanaman tersebut disediakan oleh Cabang Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Teluk Wondama.
Adapun tema Hari Bumi tahun ini adalah "Kekuatan Kita, Planet Kita", yang bermakna pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama.
Pada kesempatan tersebut, sambutan Bupati Teluk Wondama, Elysa Auri, SE., MM, yang dibacakan oleh Wakil Bupati Anthonius A. Marani, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan yang religius, berbudaya, dan berwawasan lingkungan.
“Teluk Wondama sebagai Rumah Peradaban Untuk Semua memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Namun kita juga menghadapi tantangan nyata seperti banjir, perubahan iklim, dan kebakaran lahan. Karena itu, momentum Hari Bumi ini menjadi pengingat agar kita semua, dari pemerintah hingga masyarakat, memperkuat semangat kebersamaan menjaga lingkungan,” ujar Marani dalam sambutan tertulis Bupati.
Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Agama, Cabang Dinas Kehutanan, serta seluruh tokoh agama, adat, dan masyarakat atas partisipasi aktif mereka dalam menyukseskan gerakan ini. Ia berharap gerakan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan di Teluk Wondama.
Kegiatan ini menjadi simbol awal dari rangkaian penanaman yang akan terus digalakkan, serta pengingat bahwa menjaga lingkungan adalah tugas mulia yang perlu dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
“Mari kita pulihkan bumi dan lingkungan untuk membangun masa depan.”
(tonci/Puja)