Batam, kompasone.com - Kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang melintas di atas perumahan Cendana dan sekitarnya, mengalami ledakan ringan dan putus di perbatasan Perumahan Simpang Raya-Perumahan Cendana Batam Center. Satu rumah rusak dan satu unit kendaraan sepeda motor terbakar.
”Saya mendengar ada ledakan di atas rumah, dan kemudian kabel menyambar bagian atas rumah tetangga saya. Kebetulan ada pohon yang tinggi lebih dari 20 meter di Bawah kabel akhirnya tumbang. Tetapi beberapa warga yang berada di Bawah kabel tidak cidera,” kata Toni, seorang warga yang tinggal kawasan Perumahan Cendana Batam Center, kepada media, Minggu, 24/11/2024.
Toni bersama beberapa rekannya tinggal tidak jauh di bawah kabel SUTT yang menggantung di atas udara pemukiman mereka. Sebanyak sekitar 6 bentangan kabel yang berada di atas pemukiman itu setiap saat mengancam penduduk yang tinggal di sekitar lintasan kabel SUTT milik PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) bright Batam.
Kabel SUTT yang berada tepat di atas gerbang masuk perumahan Cendana Batam Centre putus pada, pukul 17.50 WIB. Saat peristiwa, terjadi bunyi ledakan yang cukup keras yang membuat warga di sekitar lokasi kaget dan berhamburan. ”Saya benar-benar kaget mendengar, dan langsung melihat ke luar apa yang terjadi,” ujar Tanto, seorang warga di Perumahan Cendana.
Satu unit sepeda motor milik seorang warga Cendana, dikenal dengan Pak Sembiring, terbakar di bagian belakang sepeda motor akibat kena ledakan kabel yang putus dan menyambar kendaraan. ”Saya akan sampaikan masalah ini kepada Pak Sembiring. Kebetulan kendaraannya tidak sedang digunakan dan terparkir di tepi jalan keluar masuk Perumahan Cendana. Kita akan sampaikan, apakah PLN Batam bertanggungjawab atau tidak,” kata Rizal, seorang warga sekitar Cendana. Ma'af kalau Kami menilai tidak ada keberpihakan sedikit pun dari Walikota untuk Warga terdampak SUTT, masalah SUTT dibiarkan menjadi masalah warga.
Persoalan SUTT sempat kami bawa RDP ke Dewan DPRD Kota, hasilnya PLN tak datang Walikota juga tak datang semua menghindar, Kami bukan menolak SUTT nya tapi menolak dibangun didekat area perumahan warga, SUTT ini seharunya berada dijalur hutan bandara yang kini disinyalir akan dijadikan areal komersil.
RUDI TIDAK PRO RAKYAT
Rudi selaku Ka.BP tetap mengijinkan alokasi lahan pembangunan SUTT diarea pemukiman warga meskipun ada penolakan warga.
Rudi selaku Walikota tutup mata serta tidak perduli terhadap protes masyarakat yang menolak pembangunan SUTT berada diarea pemukiman warga
Solusi zonk
Dulu Kami udah pernah menghadap Pak Wako di Engku Putri, saat itu Pak Wako berjanji akan memanggil.pihak PLN kemudian hasilnya akan disampaikan ke Warga. Alhamdulillah hingga detik ini tidak ada informasi sedikitpun dari Pak Wako jangankan ada solusi dikabari pun tidak " Ucap AL.
( D2k )