Pasuruan, Kompasone.com – Pada Jumat pagi (22/11/24), sebuah truk kontainer yang diduga membawa limbah B3 mengalami kebocoran di Jalan Soekarno Hatta, Garingrejo, Kota Pasuruan. Kejadian ini mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan lantaran truk harus berhenti di tengah jalan.
Tumpahan cairan limbah tersebut menciptakan bau tidak sedap yang membuat sebagian pengguna jalan merasa mual. Iwan, 24Thn, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa ia awalnya mencium aroma menyengat saat di tempat kerja. Rasa penasarannya membawanya keluar untuk menyelidiki.
"Saya awalnya takut, mengira itu bahan bakar. Tapi saat melihat, baunya seperti limbah," terang Iwan, bernada khawatir. Penemuan ini segera menyebar di media sosial, menarik perhatian banyak orang yang mengira itu tumpahan bahan bakar.
Polisi dan sejumlah personel BPBD Kota Pasuruan segera merespons laporan kebocoran tersebut dengan mendatangi lokasi. Selain itu, mereka juga mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk menangani situasi.
Cairan yang bocor ditampung dalam tandon kecil, tetapi upaya ini tidak sepenuhnya efektif. Totok, 35thn, sopir truk kontainer asal Mojokerto, menjelaskan kepada petugas bahwa ia mulai mencurigai ada masalah saat melintas di wilayah Raci sudah ada kebocoran kecil dan waktu di depan SPBU Gading Rejo mendengar bunyi ledakan kecil dari belakang truk.
"Saat saya cek, ternyata dinding kontainer bocor. Saya pun segera berhenti," papar Totok. Walaupun terlibat dalam insiden tersebut, ia mengaku tidak mengetahui isi dari kontainer itu.
Personel DLH Kota Pasuruan yang kebetulan sedang membersihkan taman di dekat lokasi turut membantu, tetapi beberapa merasa tidak nyaman setelah terpapar tumpahan.
Menurut Totok, cairan tersebut terbungkus dalam satu karung besar flexi bag seberat 20-22 ton, dan itu adalah pengirimannya yang pertama ke Pasuruan.
"Dari Perak Surabaya, saya tidak tahu alamat pasti pengirimannya. Hanya diminta untuk menghubungi saat tiba di Kejayan," jelasnya menambahkan bahwa kendaraan tersebut mengirimkan barang sitaan Bea Cukai.
Ashari, 45Thn, perwakilan perusahaan penerima barang, menjelaskan bahwa kiriman kontainer ini adalah hasil tangkapan dari Bea Cukai Surabaya, dan akan ditransitkan di PT Sinar Sarana Bening (SSB) sebelum ditentukan apakah termasuk limbah B3.
"Seluruh penentuan akan dilakukan oleh pihak Cukai berdasarkan dokumen yang ada," ujarnya. Proses penanganan kebocoran berlangsung lebih dari tiga jam, namun hingga pukul 11.00 WIB, cairan masih terus keluar dari kontainer yang berkarat.
Kejadian ini tidak hanya menimbulkan keprihatinan di kalangan warga, tetapi juga menanti tindakan lebih lanjut dari pihak berwenang. Warga berharap kejadian semacam ini tidak terulang, mengingat dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Muh