TAPUT, kompasone.com - Penganiayaan empat orang relawan pasangan calon (Paslon) Bupati Taput nomor urut 2 JTP DENS oleh tim Paslon nomor urut 1 Satika-Sarlandy mendapat kecaman keras dari berbagai pihak.
Fransjun Manalu selaku ketua DPC Persaudaraan 98 Taput bahkan mengecam paslon Bupati nomor urut 1 itu atas ketidak mampuannya mengendalikan timnya dan malah diduga ikut menyulut.
"Seharusnya selaku calon pemimpin mampu meredam masyarakat pendukungnya dalam menjaga keamanan," kata Fransjun kepada wartawan.
Dia juga menyesalkan tindakan penganiayaan itu ada upaya pembalikan fakta dengan membangun narasi ada upaya percobaan pembunuhan sehingga timnya melakukan penganiayaan.
"Harusnya sebagai calon pemimpin menghormati prinsip-prinsip demokrasi, bukan malah terlibat atau membiarkan tindak kekerasan terjadi di depannya sendiri. Dan kemudian menggiring opini seolah olah korban percobaan pembunuhan,"ucapnya.
Terakhir dia berharap Polres Tapanuli Utara menangkap para pelaku pengeroyokan.
"Tindak kekerasan ini tidak hanya mencederai demokrasi tetapi juga menyalahi nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan," tandasnya.
Kecaman serupa juga datang dari seorang akademisi Jumjum Manullang.
"Entah apapun alasannya, penganiayaan yang dilakukan secara bersama sama itu merupakan sebuah aksi brutal yang harus ditindak tegas," kata Jumjum menjawab kompasone, Senin (4/11).
Dia juga berharap kasus serupa jangan terulang lagi Denga menindak tegas para pelaku.
"Kasus ini harus kasus yang terakhir dengan menangkap dan memproses hukum yang transparan bagi para pelaku. Karena kita semua menginginkan pilkada Taput Damai dan Sejuk,"ucapnya.
Jumjum juga meminta semua pihak saling menjaga ketentraman kondusifitas di Taput.
(Bernad L Gaol)