Nabire, kompasone.com - Krisis Pelayanan (Pelayanan Publik) Puskesmas Kwatisore merunjuk terjadinya kematian ibu hamil atas Nama Fani Fiwen Enawi, warga Kampung Akudiomi - Hayeri, di Kwatisore. Hal tersebut diduga disebabkan karena tidak adanya pasokan obat obatan di Puskesmas Kwatisore, juga tenaga medis, dokter dan pimpinan puskesmas yang tidak berada di puskesmas (Tempat Kerja) tersebut.
Keterangan yang awak media terima saat Investigasi di lapangan. Masyarakat Kampung Akudiomi (Kwatisore) mengaku Tenaga Medis, Kepala Puskesmas (Kapus) serta Dokter yang bertugas di Puskesmas Kwatisore jarang hadir. Bahkan pelayanan di rumah Sakit tidak ada.
" Suami dari anak saya meminta Tolong, memanggil tenaga medis di Puskesmas Kwatisore dari Hayeri, tapi pihak tenaga medis, dokter tidak datang sampai Alm Sudah mengalami peredaraan Cukup lama, Baru mereka datang", Ucap Meri Enawi (Ibu Kandung Alm).
Lanjut Enawi, Suami dari anaknya pergi panggil yang kedua kali, pas jam. 08.
Panggilan kedua baru Petugas Medis, Kapus dan Dokter datang. Tapi, mereka tidak bahwa Alat -alat atau obat-obat buat Tolong anaknya.
Kronologi
Pada Rabu, 08 Mei 2024, Pukul: 03.00 Subuh (pagi) WIT, Fani Fiwen Enawi mengalami sakit pada perutnya sebab Anak yang didalam kandungan mau dilahirkan. kemudian Fiwen Enawi (Alm) memanggil ibunya untuk membantu, pada 05.00 saya (Ibu Meri Enawi)memanggil Suami Alm, dan menyuruhnya untuk memanggil petugas puskesmas dikwatisore.
Pada. 05.30 suami Alm tibah di Puskesmas Kwatisore, dan Memberitahukan kepada Petugas bahwa ada Pasien yang mengalami sakit Perut, dan situasi sangat Darurat.
Keluarga Alm. Menunggu kurang lebih 3 jam. 30 Menit, namun Petugas Puskesmas dan Dokter, tak kunjung datang dalam panggilan tersebut.
Pukul 06.00 ibu Fani fiwen enawi melahirkan Seorang Anak tanpa pertolongan tenaga medis.
Setelah Ibu Alm (Fani) masih dalam kondisi pendarahan dan plasenta belum keluar, menunggu kedatangan Medis dari kwatisore, namun tenaga medis tak kunjung hadir dalam pemanggilan pertama.
Pada Pukul 08. 00 suami Alm (Fani) memanggil tenaga medis yang kedua kali di kwatisore. Tenaga Medis, Dokter dan kepala Puskesmas (Kapus) Hadir di tempat kejadian (TKP). Pada Pukul. 09.30 WIT, Tenaga Medis beserta Kapus datang Tanpa membawa alat-alat medis dan obat obatan untuk menolong Pasien (Alm).
Pada Pukul 10. 00 WIT. Pasien (Fani, Alm) tersebut dirujuk ke RSUD Nabire (Kota) dengan menggunakan mobil Pick Up Milik Dokter.
Pasien Diantar oleh Tnaga Medis 3 Orang dan Keluarga dari Pasien (Alm), tapi berhubung kondisi pasien semakin melemah Maka, pihak medis memutuskan untuk singgah di Puskesmas Wami.
Puskesmas Wami Tertutup Karena hari sabtu dan tidak ada tenaga medis di tempat (Puskesmas).
Kemudian Dokter menyarankan untuk membawa Pasien ke Puskesmas Wanggar. Dalam Perjalanan Wamie ke Wanggar, belum sampai di Puskesmas Wanggar, Pasien Tersebut meniggal Dunia.
Menurut Keterangan Dari Keluarga Korban (Alm) bahwa, Pasien (Alm) Diduga meninggal karena Pasien mengalami peredaraan yang cukup lama, dan Kehabisan Darah.
Keterangan Dari Masyarakat.
Mantan kepala kampung yaur mengatakan bahwa, pasien (Alm) perjalanan mengantar mengunakan Mobil pribadi dari puskesmas Kwatisore ke RSUD Nabire. Ibu tersebut mengalami kendala untuk mengeluarkan Plasenta. Bahkan tidak bisa melahirkan Secara Normal.
Para Petugas Medis, Kapus dan Dokter Datang juga tanpa membawa Alat-alat Perobatan untuk menolong Alm. Sehingga Plasenta Ibu (Alm) tidak dikeluarkan Hingga dalam perjalanan Panjang ke Wanggar. Ibu Fani Fiwen Enawi meninggal Dalam Perjalanan.
Fasilitas dan Pelayanan Puskesmas Kwatisore.
Puskesmas Kwatisore (Akudiomi) dibangun pada tahun 1969. Secara geografis Wilayah Yaur, Kwatisore terletak di bagian barat dari Kabupaten Nabire (Tempat terpencil), dan Terletak di bagian Teluk Laut Yaur.
Puskesmas Kwatisore Memilih jangkauan Pelayanan yang meliputi, Kampung Akudiomi, Hayeri, Yaur, dan sekiranya, dengan penduduk 2841 (Jiwa).
Menurut Hasil investigasi Wartawan Temukan bahwa, Petugas Pelaksanaan Pelayanan Puskesmas Kwatisore, 14 Orang, 1 Dokter dan Kepala Puskesmas (Kapus).
Secara fasilitas Fisik (Bangunan) Puskesmas sudah Cukup dan memadai untuk pelayanan terhadap Masyarakat. Namun Para Tenaga Medis dan Kapus Tidak pernah Aktif dalam Pelayanan.
"Kapus dan Tenaga Medis semua kalo turun ke Kota, itu semua Turun, tidak ada yang jaga di Puskesmas", Ucap Warga Disana.
Pelayanan di Puskesmas ini Jarang sekali, kebanyakan Petugas tinggal di Kota, Persediaan Obat-Obatan juga tidak ada.
Masyarakat Ketika Sakit, ke Puskesmas meminta obat, Para petugas Medis selalu saja katakan tidak ada Obat.
Bahkan ada sala satu pernah Pasien juga mengaku bahwa, saya pergi ke Puskesmas untuk meminta obat, Namun para petugas mengatakan tidak ada obat. Saya (Pasien) tersebut meminta Obat baigon buat pake minum untuk sakit biar Sembuh.
Masyarakat Kwatisore, Kampung Akudiomi mengharapkan bahwa Para petugas dan Kapus serta Dokter Melayani Masyarakat dengan baik, biarpun dan bagaimanapun itu sudah menjadi pelayanan mereka sehingga mereka harapkan kedepan selalu Aktif dalam pelayanan.
Utamakan Ketersediaan Obat-Obatan, dan Alat-alat pelayanan kesehatan lainya. Ini penting buat Menolong Masyarakat di Kampung Akudiomi dari segala kesakitan ( Penyakit).
Pihak Dinas kesehatan dan para Pengawas Petugas Kesehatan juga, kami harapkan terus mengawasi dalam pelayanan Publik, dengan Pengawasan Pelayanan Kesehatan akan ada peningkatan.
Beberapa Harapan di atas, diucapkan saat Awak Media Investigasi di lapangan.
"Pelayanan terhadap masyarakat menjadi prioritas utama bagi para pelayan kesehatan (Publik). Kami harapkan para petugas dan Kapus Jika kedapatan kejengkelan dalam pelayanan hingga korbannya masyarakat, hendaknya dicopot saja jabatanya," ungkap seorang warga.
Tim Aliansi Media Center Nabire