Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Usai Konsumsi PMT, Puluhan Balita Alami Keracunan, Polres Majene Lakukan Lidik

Rabu, Mei 08, 2024, 11:48 WIB Last Updated 2024-05-08T04:48:47Z


Majene, Kompasone.com - Puluhan anak balita mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi makanan tambahan di acara peluncuran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) di Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene.


Insiden ini terjadi pada Senin pagi, Tanggal 6 Mei 2024. Setelah mendapat informasi tersebut Kasat Reskrim Polres Majene AKP Budi Adi langsung melakukan penyelidikan terkait 42 balita yang mengalami keracunan.


Kasat Reskrim AKP Budi Adi mengatakan, pihaknya telah mengambil keterangan awal dari beberapa pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan tersebut. 


"Dari keterangan yang didapatkan, sebelum makanan tersebut disajikan pada acara Launching Pemberian Makanan Tambahan, bahan makanannya di kelolah oleh Badan pemberdayaan perempuan perlindungan anak sebanyak kurang lebih 200 porsi terbagi dalam 2 sajian, yaitu bubur ayam untuk balita dan nasi lauk untuk ibu hamil serta pendamping balita," terang AKP Budi Adi.


Jenis makanan yang disajikan meliputi nasi putih, bubur ayam, ayam suir, kentang dan wortel, telur rebus, sayur daun kelor, ikan turingan goreng, sambel tumis, paket bubur untuk bayi di bawah 2 tahun berupa bubur, ayam suir, telur rebus, daun kelor, dan paket nasi untuk ibu hamil dan pendamping balita berupa nasi putih, ikan goreng, ayam suir campur kentang dan wortel, telur rebus, sambel tumis.


Puluhan anak tersebut mengalami keracunan setelah 2-3 jam dan mengalami muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan tambahan tersebut. 


Pihak medis dari Puskesmas Pamboang menyatakan bahwa anak-anak tersebut mngalami keracunan dan kemungkinan besar makann terkontaminasi pada bahan makann smpai penyajiannya.


Korban mayoritas umur di bawah 2 tahun dengan keluhn muntah lebih dari 10 kali, diare 3-4 kali, sakit perut dan demam.


Dari kejadian tersebut, Polisi mengamankan beberapa barang berupa 1 cup sampel makaynn yang telah di komsumsi dan sampel muntahan dari korban dan telah di kirim ke balai POM  dan pada hari Selasa Tanggal 7 Mei 2024 kemarin Kasat Reskrim beserta pihak balai POM menindak lanjuti  kejadian tersebut.


Kejadian ini menunjukan perlunya pengawasan ketat terhadap proses persiapan dan penyajian makanan tambahan.


Pencegahan yang lebih ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang di sediakn dalam acara-acara agar tidak menimbulkan resiko kesehatan bagi pesertanya.


(ZUL)

Iklan

iklan