Nabire, Kompasone.com - Tim Investigasi Pelanggaran Ham Disertai Mutilasi Terhadap Ibu Tarina Murib dan 7 Orang Masyarakat Sipil diantaranya Luka-luka berat, terjadi Pada Jumat, (03/03/2023) Distrik Yugumuak, Magebume dan Sinak Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Ketua Tim Investigasi Mis Murib didampingi Sekretaris Tim Dei Murib Mendesak Pemerintah Kab. Puncak segera membantu menanggapi serius dalam penyelesaian Kasus Mutilasi yang merujuk pada pencabut nyawa oleh Oknum-Oknum tidak bertanggung jawab, Rabu, (08/05/2024).
" Kami Desak Pemerintah Kab. Puncak (Ilaga) segera Menanggapi, membantu serta menyelesaikan Kasus Pelanggaran Ham Berat yang disertai Mutilasi ini. Ibu Tarina Murib dan 7 Orang lainya yang luka-luka siapa Punya Rakyat? pemdah Kenapa diamkan saja? Tim Investigasi bertemu Pemda dan Lembaga DPRD juga tak Respon? Hal-hal ini maksudnya seperti apa? Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Investigasi, Mis Murib saat Media Kompasone Menghubungi Via Telepon.
Dei Murib juga menambahkan. Dirinya Berharap Pemerintah Kab. Puncak mendorong kami Tim Investigasi. Kami Tim konsisten menangani Kasus Ham ini. Kami Mahasiswa Puncak Se-Indonesia bersama Lembaga Talenta Keadilan Papua (LBH TKP) menangani selama 1 Tahun ini, kasus juga sudah kami dorong ke Komnas Ham", Tegasnya.
Rakyat Bagian dari Pemerintah, Pemerintah bagian daripada Rakyat Pula. Pemerintah Tanpa Rakyat tidaklah Pemerintah Maka, Kami Harapkan segera membantu Kami Tim Investigasi dalam Hal Finansial kami Siap Kerja.
Kasus Ham disertai Mutilasi juga sudah didorongkan ke Komnas Ham RI, di Jakarta Pusat pada, 09 Juni 2023.