Pontianak, kompasone.com - Salah seorang penumpang pengguna jasa Perum Damri merasa kecewa dengan pelayanan petugas penjualan tiket di Terminal Antar Negara Ambanang, Kabupaten Kubu Raya.
BR, pada Sabtu, 20 Desember 2025 membeli tiket untuk tujuan Pontianak-Putusibau dari salah satu petugas penjualan. Pada tiket tertulis hari Minggu, jam keberangkatan sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat tiba di Terminal pada Minggu (21/12/25) dan sudah naik ke bus, ternyata diinformasikan oleh petugas ada kendala, dan bus akan berangkat pukul 15.30 WIB.
Dikarenakan masih lama bus berangkat, BR minta ijin untuk pulang ke rumah dahulu. Pihak Damri menginfokan via chat WhatsApp keterlambatan keberangkatan. Setelah kembali ke terminal BR melapor ke petugas ia membatalkan perjalanan.
BR meminta uangnya dikembalikan, namun petugas tiket tidak langsung memberi jawaban. Petugas tersebut pergi ke belakang. Setelah sekitar 20 menit menunggu petugas tersebut menjawab jika batal berangkat, uang tidak dapat dikembalikan.
BR mencoba negoisasi minta kebijaksanaan agar dipotong saja, dikembalikan setengahnya saja dari harga tiket. Ia beli tiket tersebut seharga Rp340 ribu. Namun di petugas tetap ngotot dan menghardik, tetap uang tidak dapat dikembalikan.
Mendapat perlakuan seperti ini BR kembali ke rumah dengan kecewa.
"Jujur, saya sangat kecewa sama layanan bus Damri. Ini secara tidak langsung dia merampok dengan cara halus. Bukan saja soal uangnya tapi pelayanannya tidak profesional. Tiket pesawat saja bisa dikembalikan, apalagi tiket bus," jelasnya.
Menurut informasi yang didapat armada rute Damri di terminal itu acap kali mogok di tengah jalan. Beberapa armada sudah tidak layak beroperasional. Dan keterlambatan keberangkatan juga sering terjadi.
>Budi Rahman
