TAPUT, kompasone.com - Ancaman longsor masih membayangi tiga desa di wilayah Hajoran Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara. Lereng tanah merah yang terbuka, badan jalan tergerus hujan, serta akses antardesa yang terbatas menjadi potret keseharian warga.
Di tengah kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Wakil Bupati Deni Parlindungan Lumbantoruan turun langsung ke lapangan sekaligus menyalurkan bantuan sembako 800 paket kepada masyarakat, Kamis (19/12).
Penyaluran bantuan sembako dilakukan di tiga desa, yakni Desa Manalu Purba, Desa Batu Arimo, dan Desa Purba Dolok. Total penerima bantuan tercatat 745 Kepala Keluarga (KK).
Untuk menjamin kelancaran penyaluran, Pemkab Taput menyiapkan 800 paket sembako.
Rinciannya, 430 KK di Desa Manalu Purba, 150 KK di Desa Batu Arimo, dan 165 KK di Desa Purba Dolok. Data penerima mengacu pada pendataan pemerintah desa dan kecamatan dengan mempertimbangkan tingkat kerentanan serta dampak kondisi alam terhadap warga.
Wakil Bupati Taput Deni menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus kehadiran pemerintah daerah di tengah masyarakat yang menghadapi ancaman bencana.
“Pemerintah tidak boleh absen saat masyarakat berada dalam kondisi sulit. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga, sekaligus menjadi bagian dari perhatian berkelanjutan terhadap Parmonangan,” ujar Deni di sela kegiatan.
Selain menyerahkan bantuan, Wakil Bupati juga berdialog dengan warga dan perangkat desa untuk menyerap aspirasi serta melihat langsung kondisi infrastruktur yang menjadi kebutuhan mendesak.
Dari peninjauan lapangan, sejumlah titik lereng dan ruas jalan dinilai membutuhkan penanganan segera.
Curah hujan tinggi berpotensi memicu longsor susulan yang dapat mengisolasi desa dan menghambat aktivitas ekonomi warga, terutama di sektor pertanian.
Pemkab Taput menyatakan kondisi tersebut akan menjadi bahan evaluasi lintas perangkat daerah, termasuk Dinas PUPR dan BPBD, guna menentukan langkah lanjutan, mulai dari penguatan tebing, perbaikan akses jalan, hingga perencanaan mitigasi bencana berbasis wilayah rawan.
Warga menyambut baik penyaluran bantuan sembako, namun berharap pemerintah juga menghadirkan solusi jangka panjang.
Akses jalan yang aman dan pengamanan lereng menjadi kebutuhan utama agar aktivitas sosial dan ekonomi dapat berjalan normal tanpa rasa cemas saat hujan turun.
“Kami bersyukur bantuan datang, tapi kami juga berharap jalan dan tebing segera diperbaiki supaya tidak selalu khawatir,” ujar seorang warga Desa Manalu Purba.
(Bernat L Gaol)
