Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Pusat Kucurkan Rp 65 M untuk Revitalisasi 95 Sekolah di Taput

Selasa, Oktober 28, 2025, 21:26 WIB Last Updated 2025-10-28T14:26:33Z

 


TAPUT, kompasone.com- Dunia pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara mendapat suntikan besar tahun ini.


Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemerintah Pusat mengalokasikan dana sebesar Rp 65,48 miliar dari APBN 2025 untuk program revitalisasi bangunan sekolah di daerah tersebut.


Dana sebesar itu digunakan untuk revitalisasi 95 sekolah terdiri atas 79 unit sekolah jenjang SD, 13 unit sekolah jenjang SMP, dan 3 unit sekolah jenjang TK atau PAUD.


Bantuan itu akan digunakan untuk membangun ruang kelas, perpustakaan, kamar mandi, serta merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang rusak.p


Hasil Lobi Panjang Pemkab

Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengatakan, bantuan tersebut tidak datang begitu saja.


Ia menyebut, pencapaian itu merupakan hasil kerja keras dan upaya panjang pemerintah daerah dalam melobi pemerintah pusat.


Dia juga menjelaskan jika program revitalisasi ini bukan sekadar memperbaiki gedung, dinding, atau atap.


"Ini adalah investasi untuk masa depan anak-anak kita agar mereka bisa belajar di ruang yang aman dan nyaman,” ujar Jonius di Tarutung, Kamis (28/10).


Menurutnya, banyak sekolah di Taput yang sudah berusia puluhan tahun dengan kondisi fisik memprihatinkan.


Karena itu, revitalisasi diharapkan menjadi langkah penting memperbaiki mutu layanan pendidikan sekaligus membangun semangat belajar siswa.


Bupati JTP menegaskan, revitalisasi sarana pendidikan merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Tapanuli Utara.


“Kami ingin memastikan tidak ada anak Taput yang tertinggal hanya karena belajar di sekolah yang rusak,” tegasnya.


Program revitalisasi ini diharapkan rampung sesuai jadwal pelaksanaan APBN 2025 dan menjadi tonggak baru bagi peningkatan mutu pendidikan di Tapanuli Utara.


Berbasis Data dan Swakelola Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Taput Bontor Hutasoit menjelaskan bahwa seluruh usulan pembangunan disusun berdasarkan data riil dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta hasil verifikasi lapangan.


“Kami memastikan sekolah yang mendapat bantuan memang benar-benar membutuhkan. Semua pekerjaan akan dilakukan secara swakelola oleh pihak sekolah, dengan pendampingan penuh dari dinas,” jelasnya.


Pendekatan swakelola ini diyakini dapat meningkatkan transparansi, partisipasi, dan tanggung jawab sekolah terhadap hasil pembangunan.


Terpisah, sejumlah pihak menilai revitalisasi ini menjadi salah satu upaya Pemkab Taput memperkecil kesenjangan kualitas sarana pendidikan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan.


Selama ini, sejumlah sekolah di wilayah terpencil Taput menghadapi keterbatasan fasilitas belajar, mulai dari ruang kelas rusak hingga kurangnya sarana sanitasi.


Dengan adanya bantuan ini, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan nyaman.

 (Bernat L Gaol)

Iklan

iklan