TAPUT, kompasone.com - Di tengah teriknya matahari siang, deru mesin molen berpadu dengan semangat para pekerja yang tengah memoles tembok baru di halaman SD Negeri 173298 Sitabotabo, Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborong-borong Rabu (22/10) kemarin.
Di antara mereka, tampak Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (JTP) Jutabarat berdialog hangat dengan para tukang dan warga sekitar.
Bukan sekadar meninjau proyek, kehadiran JTP disana membawa pesan agar pembangunan harus melibatkan masyarakat lokal.
“Gunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan belanjakan kebutuhan material di toko-toko lokal. Dengan begitu, ekonomi kita bisa terus bergerak,” ujar Bupati.
Pesan sederhana itu mengandung semangat besar membangun Taput bukan hanya tentang beton dan bata, tetapi juga tentang memberdayakan orang-orang yang hidup di dalamnya.
Di SD Negeri 178492 Pagarbatu Perumnas Silangkitang, Kecamatan Sipoholon, suasana serupa terlihat.
Anak-anak yang biasanya belajar di ruangan seadanya kini menatap penuh harap bangunan baru yang hampir selesai.
“Semoga cepat selesai ya, supaya kami bisa belajar di kelas baru,” kata seorang siswa kelas empat sambil tersenyum malu-malu.
Tak jauh dari sana, di Desa Hutaraja, pembangunan Irigasi Aek Pangasean juga sedang dikebut.
Program ini merupakan bagian dari Optimasi Lahan Tahap II Tahun Anggaran 2025, bersumber dari APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan.
Irigasi ini akan mengalirkan air ke sawah-sawah warga sepanjang 681 meter mencakup saluran primer dan dua segmen sekunder. Bagi petani, air ini adalah kehidupan.
“Kalau irigasi ini berfungsi, kami bisa tanam dua kali setahun,” ucap warga petani setempat.
Melalui program revitalisasi sekolah dan pembangunan irigasi ini, Pemerintah Kab. Taput ingin memastikan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat pendidikan yang layak untuk anak-anak, dan pertanian yang produktif untuk kesejahteraan warga.
(Bernat L Gaol)

