Surabaya, Kompasone.com – Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2025, organisasi Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya menggelar kegiatan "Historycal Trip Bung Karno Arek Suroboyo". Acara yang berlangsung Sabtu (14/6/2025) ini menjadi ajang edukatif bagi para pelajar untuk mengenal lebih dekat sosok Ir. Soekarno melalui perjalanan sejarah di kota kelahirannya.
Sebanyak 100 pelajar tingkat SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Kota Surabaya terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka diajak menelusuri titik-titik penting yang menyimpan kisah perjuangan dan kehidupan awal Sang Proklamator di masa muda.
Ketua Pelaksana TMP sekaligus Ketua Panitia Bulan Bung Karno, Hadrean Renanda, S.Sos., MM, menegaskan tujuan utama kegiatan ini adalah membangkitkan kesadaran sejarah dan menanamkan nilai perjuangan di kalangan generasi muda. "Kami ingin semangat Bung Karno tidak hanya dikenang, tapi diwariskan secara nyata kepada anak-anak Surabaya," ujarnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Yordan M. Batara-Goa, S.T., M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota pahlawan, tapi juga kota yang membentuk tokoh besar seperti Bung Karno. "Jejak perjuangan Soekarno tak bisa dipisahkan dari Surabaya," tegasnya.
Perjalanan dimulai dari Balai Pemuda, sebuah lokasi bersejarah yang pernah menjadi pusat kegiatan pemuda pada era kolonial. Para peserta kemudian diarahkan menuju makam Wage Rudolf Supratman di Jalan Kenjeran, tempat pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya dimakamkan.
Setelah memberikan penghormatan dan melakukan tabur bunga, rombongan melanjutkan perjalanan ke SDN Sulung yang dahulu merupakan Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah tempat Soekarno mengenyam pendidikan dasar. Para peserta tampak antusias mendengarkan cerita sejarah yang disampaikan oleh pemandu.
Rute napak tilas berlanjut ke gedung Kantor Pos Kebun Rojo, yang dahulu berfungsi sebagai Hogere Burger School (HBS) tempat Bung Karno menempuh pendidikan menengah pada 1915–1920. Di lokasi ini, siswa diajak berdiskusi mengenai dinamika pendidikan masa kolonial.
Puncak perjalanan berada di kawasan Peneleh, tepatnya di Rumah Kelahiran Bung Karno dan Rumah HOS Tjokroaminoto, yang dikenal sebagai tempat Soekarno muda menempa pemikirannya. Kedua tempat ini menjadi ikon penting dalam sejarah politik nasional.
Yang menarik, peserta kegiatan dipandu oleh para Cak dan Ning Surabaya yang membawakan narasi sejarah dengan semangat dan gaya khas. Penyampaian kisah perjuangan Bung Karno dikemas menarik dan inspiratif, menjadikan pengalaman sejarah terasa lebih hidup.
Melalui kegiatan ini, TMP berharap semangat dan nilai-nilai perjuangan yang dimiliki Bung Karno dapat menginspirasi generasi muda untuk terus belajar, berjuang, dan mencintai tanah air. "Sejarah bukan sekadar cerita, tapi pelajaran yang harus terus diwariskan," pungkas Hadrean.
Muh