Probolinggo, Kompasone.com – Pemerintah Kota Probolinggo menepis isu yang menyebut Alun-Alun Kota akan dijadikan lahan parkir. Wali Kota Probolinggo, Dr. Aminudin, menyatakan bahwa pembongkaran sejumlah kios dan lapak di kawasan tersebut semata-mata untuk keperluan revitalisasi dan penataan ruang publik.
"Tidak benar kalau disebut akan jadi parkiran. Tujuannya jelas, memperindah alun-alun agar lebih nyaman dan menarik bagi warga," tegas Aminudin dalam pernyataan resminya, Jumat malam (13/6).
Penataan Alun-Alun akan dimulai dengan pembongkaran kios souvenir islami yang selama ini berada di area sekitar lokasi. Pemerintah juga telah menyiapkan dua opsi lokasi relokasi untuk para pedagang, yakni Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) dan Pasar Gotong Royong.
"Kami sudah tawarkan tempat alternatif. Kami ingin semuanya tertib, tetapi tidak mematikan usaha warga," ujar Aminudin.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Ir. Fitriawati, MM, menjelaskan pembongkaran akan dilakukan mulai 21 Juli. Sementara relokasi PKL lain dijadwalkan menyusul di pertengahan Juli.
“Semua sudah disosialisasikan. Relokasi akan dilakukan bertahap agar tidak memicu konflik,” kata Fitriawati, Sabtu (14/6).
Meski demikian, beberapa pedagang mengaku belum siap dipindah. "Kami belum tahu akan pindah ke mana. Di sini kami sudah punya pelanggan tetap," ucap Farid, pedagang aksesoris islami yang sudah berjualan 7 tahun di lokasi tersebut.
Namun, ada juga yang mendukung penataan tersebut. “Kalau memang untuk kebaikan bersama dan ada tempat baru yang layak, saya siap ikut,” kata Nurhadi, salah satu pedagang .
Aminudin berharap masyarakat memahami bahwa revitalisasi ini merupakan bagian dari misi besar Pemkot untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mempercantik ikon kota. "Alun-alun ini milik semua warga, dan kami ingin tampilannya lebih bersih, hijau, dan nyaman," ujarnya.
Dengan proyek ini, Pemkot Probolinggo berharap dapat mengangkat daya tarik wisata kota sekaligus menertibkan aktivitas ekonomi informal agar lebih terorganisasi.
Muh