Probolinggo, Kompasone.com – Kontingen Kota Probolinggo kembali mencatatkan prestasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Dari arena balap motor, dua atlet kakak beradik, Rasya dan Nabil, sukses mempersembahkan tiga medali perunggu.
Lomba digelar di sirkuit Kanjuruhan, Malang, pada akhir pekan kemarin. Menariknya, perjuangan keduanya diwarnai insiden tak terduga. Rasya mengalami patah tulang kaki kiri saat sesi latihan resmi pada Jumat, 13 Juni.
“Kami melihat sendiri air mata Rasya mengalir sebelum start. Namun ia tetap memilih turun ke lintasan. Sebuah keberanian yang membuat kami terenyuh,” tutur Sofi, perwakilan dari IMMI Kota Probolinggo, Senin (16/6/2025) malam.
Meski dalam kondisi tak sempurna, kedua pembalap muda itu berhasil finis di posisi tiga untuk kelas 150 CC standar dan modifikasi beregu, serta satu podium ketiga untuk nomor perseorangan eksibisi.
Sofi menambahkan, andai tidak terjadi kecelakaan saat latihan, peluang merebut medali emas terbuka lebar. Namun pihaknya tetap bersyukur atas pencapaian tersebut yang diraih dalam situasi tidak ideal.
“Secara teknik dan kemampuan, mereka sudah mumpuni. Tapi kejadian cedera itu benar-benar mengubah segalanya. Meski begitu, hasil ini tetap membanggakan,” ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan. Menurutnya, pencapaian Rasya dan Nabil menunjukkan bahwa semangat juang tidak mengenal batas fisik.
“Ini luar biasa. Cabor IMMI baru pertama kali ikut di Porprov, tapi sudah menunjukkan hasil. Mental bertanding mereka patut ditiru oleh atlet lain,” kata Iwan.
Prestasi yang ditorehkan Rasya dan Nabil turut menambah pundi-pundi medali untuk Probolinggo. Hingga saat ini, total perolehan sementara menyentuh dua perak dan tiga perunggu.
KONI menyatakan akan terus mendampingi proses pemulihan Rasya, sekaligus menyiapkan program lanjutan agar para atlet muda tetap konsisten dalam pembinaan jangka panjang.
Rasya dan Nabil diharapkan kembali berlaga pada kejuaraan berikutnya dengan kondisi lebih siap. Keduanya menjadi simbol semangat pantang menyerah yang membanggakan warga Probolinggo.
Muh