Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Yang Terhormat Bapak Dr. Achmad Fauzi Wongsoyudo, S.H., M.H.:

Minggu, Juli 14, 2024, 08:19 WIB Last Updated 2024-07-14T01:19:17Z


Sumenep, Kompasone.com - Pertama-tama, saya ingin menyampaikan selamat atas pencapaian luar biasa Bapak Bupati dalam meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dengan predikat cumlaude. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan semangat belajar yang tak pernah padam, bahkan di tengah kesibukan memimpin Kabupaten Sumenep.


Sebagai seorang putra daerah, saya merasa terinspirasi oleh perjalanan Bapak. Keberhasilan Bapak dalam meraih gelar doktor tidak hanya membanggakan bagi keluarga dan masyarakat Sumenep, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus menggapai cita-cita setinggi langit.


Di tengah kesibukan memimpin daerah, Bapak masih menyempatkan diri untuk mendalami ilmu pengetahuan. Dedikasi yang begitu besar ini patut kita apresiasi. Bayangkan, di sela-sela rapat dan kunjungan kerja, Bapak masih menyisihkan waktu untuk membaca, menulis, dan melakukan penelitian. Semangat belajar Bapak ini telah menginspirasi banyak orang, termasuk saya.


Saya yakin, gelar doktor yang Bapak raih akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan Bapak dalam memimpin Kabupaten Sumenep. Dengan bekal ilmu yang semakin luas, saya percaya Bapak akan mampu membawa Kabupaten Sumenep menuju masa depan yang lebih cerah.


Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus mengabdi kepada masyarakat Sumenep. Terima kasih atas segala inspirasi dan motivasi yang telah Bapak berikan.


Dengan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, saya persembahkan karya sederhana ini sebagai tanda penghargaan atas dedikasi dan kepemimpinan Bapak dalam memajukan Kabupaten Sumenep. Semoga karya ini dapat menginspirasi banyak orang dan menjadi kenang-kenangan yang berharga.


Karya ini merupakan hasil pemikiran mendalam tentang perjalanan kepemimpinan Bapak dalam membangun Kabupaten Sumenep. Semoga karya ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi referensi bagi generasi pemimpin selanjutnya.


Selama kepemimpinan Bapak, Kabupaten Sumenep telah mengalami banyak kemajuan yang signifikan, terutama dalam bidang ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, Dan juga wisata. Karya ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Bapak dalam mewujudkan visi Sumenep yang lebih baik.


Sebuah perjalanan panjang telah Bapak tempuh untuk membawa Kabupaten Sumenep ke puncak kejayaan. Karya ini adalah secuil bintang di langit malam yang benderang, memancarkan cahaya harapan bagi masa depan Sumenep.


BISMILLAHIRROHMANIRROHIM 

Prestasi ini merupakan bukti dedikasi dan semangat Bupati Dr. Achmad Fauzi, S.H., M.H.: yang luar biasa, bahkan di tengah kesibukan memimpin Kabupaten Sumenep. mendengar hal tersebut membuat saya ingin menulis sebuah Perjalanan di Balik Gelar Cumlaude Tersembunyi Air Mata dan Perjuangan Tak Terkira.


Di kaki timur Pulau Madura, terhampar luas Kabupaten Sumenep yang dipimpin oleh sosok inspiratif bernama  Dr. Achmad Fauzi Wongsoyudo, S.H., M.H.: Beliau bukan hanya pemimpin yang cakap, tapi juga teladan dalam mengejar ilmu pengetahuan. Di tengah kesibukannya mengurus rakyat, beliau berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dari Universitas Merdeka Malang. Di balik senyum dan prestasinya yang gemilang, tersembunyi air mata dan dedikasi luar biasa yang mengantarkannya meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dengan predikat cumlaude. 


Sejak kecil,Dr. Achmad Fauzi Wongsoyudo, S.H., M.H.:  dibesarkan dalam keluarga sederhana. Masa kecilnya penuh dengan keterbatasan, namun tak pernah memadamkan semangatnya untuk belajar. Ia tekun menimba ilmu, meski harus bekerja keras membantu orang tua. Mimpi Fauzi untuk membangun Sumenep tertanam kuat di hatinya. Ia ingin membawa perubahan bagi masyarakatnya, mengantarkan mereka menuju kehidupan yang lebih sejahtera.


Perjalanan Fauzi tak selalu mulus. Ia pernah mengalami kegagalan demi kegagalan, namun tekadnya tak pernah goyah. Ia terus berusaha, pantang menyerah, hingga akhirnya berhasil meraih kursi kepemimpinan sebagai Bupati Sumenep. Di tengah kesibukannya memimpin daerah, Fauzi tak pernah melupakan mimpinya untuk terus belajar. Ia menyisihkan waktu di tengah malam, setelah seharian mengabdikan dirinya untuk rakyat, untuk membaca buku dan menyelesaikan disertasinya. 


Perjuangannya tak mudah. Seringkali kelelahan dan rasa kantuk menggodanya untuk menyerah. Namun, tekadnya untuk membangun Sumenep dan memberikan contoh bagi masyarakatnya jauh lebih kuat. Akhirnya, setelah bertahun-tahun Walaupun tak Henti hentinya Badai dan Topan Menghantamnya, Namun  Fauzi Wongsoyudo tidak pernah menghiraukannya karena keyakinan dan niat yang tulus membuat ia tegar menghadapi semuanya dengan diam dan sabar.


Sang ayah Dr. Achmad Fauzi Wongsoyudo, S.H., M.H.: semasa hidupnya menyimpan sebuah pesan yang sangat berharga tentang kepemimpinan. Pesan ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi sebuah filosofi hidup yang mendalam. Dalam pesan nya beliau mengatakan kepada Ach Fauzi 


"Tidaklah mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Dulu orang yang mau menduduki tahta seorang Raja harus berperang dulu.”


“Sebelum memerangi musuh ia menerangi hatinya dulu dengan kesabaran untuk membunuh keegoisan dan ambisi keserakahan." Pesan Almarhum ayah anda Fauzi wongsoyudo


"Tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin." Kalimat ini merupakan pengakuan atas kompleksitas peran seorang pemimpin. Menjadi pemimpin bukan hanya soal memegang jabatan, tetapi juga tanggung jawab yang besar terhadap orang lain.


"Dulu orang yang mau menduduki tahta seorang Raja harus berperang dulu." Metafora ini menggambarkan bahwa perjalanan menuju kepemimpinan penuh dengan tantangan. Seperti seorang raja yang harus berjuang merebut tahta, seorang pemimpin juga harus melewati berbagai rintangan untuk mencapai posisinya.


Sebelum memerang musuhmu ia memerangi hatinya dulu dengan kesabaran untuk membunuh keegoisan dan ambisi keserakahan." Inilah inti dari pesan ayah Anda. Sebelum seorang pemimpin mampu menghadapi tantangan dari luar, ia harus terlebih dahulu menguasai diri sendiri. Egoisme, ambisi, dan keserakahan adalah musuh dalam diri yang harus dikalahkan. Kesabaran adalah senjata utama dalam perang melawan sifat-sifat negatif ini.


Kunci Sukses Ach. Fauzi selain Belajar dengan tekun juga tak lepas dari Do’a dan dukungan sang ibu tercintanya. Tapi disisi lain almarhum sang ayah pernah menorehkan sebuah kata yang melekat hingga sampai  saat ini dihati Ahmad Fauzi Wongsoyudo. Kepemimpinan adalah sebuah perjalanan panjang. Menjadi pemimpin bukan tujuan akhir, tapi sebuah proses yang terus berlangsung. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh sebagai pemimpin. Introspeksi diri adalah kunci utama.


Seorang pemimpin yang baik harus selalu mau introspeksi diri untuk mengenal kekuatan dan kelemahannya. Dengan begitu, ia dapat terus memperbaiki diri dan menjadi pemimpin yang lebih baik. Kesabaran adalah kekuatan sejati. Dalam menghadapi berbagai tantangan, kesabaran adalah sikap yang sangat penting. Dengan sabar, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan yang tepat dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.


Egoisme, ambisi, dan keserakahan adalah musuh dalam diri. Sifat-sifat negatif ini dapat menghambat pertumbuhan seorang pemimpin. Dengan membuang sifat-sifat ini, seorang pemimpin dapat lebih fokus pada kepentingan bersama. Hal tersebut akhirnya perlahan terserap untuk menerapkan wejangan almarhum mediang Ayah tercintanya.


Mulai dari diri sendiri. Terapkan nilai-nilai kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun pekerjaan. Disitulah mental bajanya diterpa. 


Jangan takut untuk membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar. Yang penting adalah bagaimana kita belajar dari kesalahan tersebut.. Wejangan dari sang almarhum Ayah, membuat Fawzi. Seperti Mempunyai seorang mentor yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan  Ach Fauzi Wongsoyudo menuju  Biamillah melayani.


Sebuah perjalanan panjang telah ditempuh untuk membawa Kabupaten Sumenep ke puncak kejayaan. Karya ini adalah secuil bintang di langit malam yang benderang, memancarkan cahaya harapan bagi masa depan Sumenep.


perjuangan, Fauzi berhasil mencapai mimpinya. Ia meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dengan predikat cumlaude, sebuah bukti nyata dedikasi dan semangatnya yang tak terkira. Di balik kebahagiaan atas prestasinya, Fauzi tak bisa menahan air matanya. Ia teringat masa-masa sulit yang dilaluinya, kenangan akan orang tua yang selalu mendukungnya, dan rasa syukur yang mendalam atas kesempatan yang diberikan untuk mengabdi bagi masyarakat Sumenep.


Prestasi Achmad Fauzi Wongsoyudo, S.H., M.H., Dr. Tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Sumenep. Ia telah menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi, tak ada mimpi yang tak mungkin diraih.


Kisah perjuangan Fauzi adalah pengingat bahwa di balik setiap keberhasilan, selalu ada air mata dan pengorbanan yang tak terkira. Ia adalah teladan bagi kita semua, bahwa dengan semangat pantang menyerah dan dedikasi yang tinggi, kita dapat mencapai apa pun yang kita cita-citakan.


(R. M Hendra)

Iklan

iklan
iklan