Sumenep, Kompasone.com - Di balik megahnya rencana pembangunan gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep dengan nilai kontrak 3,401 miliar rupiah, tersembunyi ironi minimnya pengawasan yang membahayakan para pekerja dan menghambat kelancaran proyek. Ketidakpatuhan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) marak terjadi, bagaikan bom waktu yang siap meledak. (5/7/2024)
Entah budaya, bebal, atau memang minimnya pengawasan dari penyedia proyek, para pekerja dihadapkan pada situasi yang memprihatinkan. Kurangnya alat pelindung diri (APD) dan prosedur keamanan yang tidak memadai menjadi pemandangan lumrah di lokasi proyek. Hal ini tentu saja membahayakan keselamatan mereka, yang rentan terhadap kecelakaan dan cidera.
Ironisnya, minimnya pengawasan ini bukan hanya membahayakan pekerja, tetapi juga menghambat kelancaran proyek. Pembangunan Gedung RKB SBSN 2024 MAN Sumenep yang diharapakan rampung dengan cepat, justru terhambat karena mangkrak selama beberapa minggu.
Berita miring terkait cacat mutu dan minimnya pengawasan ini akhirnya sampai ke telinga Kanwil Provinsi Jawa Timur. Menurut Rasyid Aktivis Pemerhati Kebijakan “Turunnya tim investigasi dari Kanwil menjadi titik balik bagi proyek yang sempat terhenti. Investigasi ini diharapkan dapat menguak akar permasalahan dan membenahi sistem pengawasan yang amburadul.”
“Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, bahwa keselamatan dan kesehatan kerja bukanlah hal yang bisa disepelekan. Pengawasan yang ketat dan memadai dari penyedia proyek mutlak diperlukan untuk memastikan kelancaran proyek dan, yang terpenting, keselamatan para pekerja.” ucapnya
“Masyarakat berhak mendapatkan sekolah yang megah dan berkualitas. Namun, di balik megahnya bangunan, keselamatan dan kesehatan para pekerja pun tak boleh diabaikan. Kita semua harus bahu membahu untuk memastikan proyek pembangunan berjalan dengan aman, lancar, dan bertanggung jawab.”tegas Rasyid
Rasyid mengingatkan sebagai Catatan Penting, “Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana minimnya pengawasan dapat membahayakan pekerja dan menghambat proyek. Pentingnya penerapan K3 yang ketat dan memadai di semua proyek pembangunan.”
“Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang transparan terkait proyek pembangunan di lingkungan mereka.” jarnya
“Kita semua harus bersinergi untuk memastikan proyek pembangunan berjalan dengan aman, lancar, dan bertanggung jawab.” jelas rasyid
“ Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan mendorong terciptanya budaya kerja yang lebih aman dan bertanggung jawab di masa” tutup Rasyid
Sebelum berita ini tayang sampai saat ini belum ada tanggapa dari pihak sekolah atau penangung jawab terkait klarifikasi awak media ini.
(R. M Hendra)