Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Aktivis Komplotan Pelaku Kejahatan Luar Biasa yang Terkenal Anti Pemerintah Sumenep Apes Didapati Dalam Sebuah Rumah Mewah Saat Disita Polda

Sabtu, Mei 04, 2024, 19:52 WIB Last Updated 2024-05-04T12:52:09Z


Sumenep, Kompasone.com  - Beredarnya Video berdurasi 30 detik yang dikirim oleh Asli  Pelapor yang memasukkan H. Sugianto dalam tahanan berlapis baja yaitu  Bapak Tiv Lazaro yang ada di barisan terdepan saat penyitaan dan penyegelan police line  sejumlah aset milik H. Sugianto yang saat ini lagi gencar gencarnya viral di berita on line dan media sosial WG | whatsapp group. (4/5/2024)


Temuan yang diabadikan melalui video yang sudah beredar luas Kini menjadi akhir sebuah kehancuran dari perilaku kesombongan aktivis anti pemimpin daerah yang sudah  menganggap dirinya hebat melebihi Firaun. Dimana tidak ada seorangpun yang lebih hebat darinya bahkan menganggap tidak ada yang bisa menandingi sepak terjangnya.


Padahal sudah jelas pepatah mengatakan Diatas Gunung Masih ada langit. Diatas langit ada Aras Allah yang akan menghancurkan setiap kesombongan yang ada dimuka bumi. Karena kesombongan adalah Jubah Allah yang hanya ia tuhan semua makhluk semesta alam yang pantas memakainya.


Gass.. Seorang aktivis pemerhati kebijakan publik yang bekerja sama dengan Mafia kejahatan luar biasa, yang sudah mendapatkan sejumlah fasilitas Fantastis, diantaranya mobil  rumah mewah (mepet sawah) dan kantor bayangan untuk mengelabui polisi yang sudah disegel Polda Jatim kini meledak menjadi buah bibir masyarakat seantero jagat maya.


Walaupun semua itu cuman sekedar dipimjamkan atau cuma disuruh pakai saja. Atau sebuah pemberian dari Boss mafia tanah.  Wallahualam Bissawab. Jika aktivis tersebut mempunyai sedikit saja rasa hormat pada dirinya yaitu mempunyai rasa malu walaupun sekecil zarrah pastinya berpikir apabila Boss Mafia tanah yang meminta pertolongan. Sudah sengsara hancur luluh lantak kare sudah game over.


Harusnya rasa malu sebagai aktivis itu menjadi sebuah benteng pertahanan Kredibilitas agar tetap terhormat. karena perhelatan antara penjahat sudah usai dimenangkan oleh Polisi Jawa. Sementara untuk apa masih larut dan berdiam diri menempati dan menikmati kemewahan aset dan fasilitas milik Boss Mafia tanah yang sudah tumbang di tangan polisi Jawa tersebut.


Next >> Terbongkarnya seorang aktivis yang bekerjasama dengan pelaku kejahatan korupsi ketika Tim penyidik Polda Jatim menyita satu unit rumah mewah di perumahan Bumi Sumekar Asri di Jalan Anggrek Perum BSA yaitu Perumahan elit deretan Pejabat amperan,  didapati penghuninya seorang aktivis yang dikenal sering mengkritik kebijakan pemerintah.


Aktivis yang beroposisi dengan Pemerintah dimaksud hampir tiap hari membuat bising dengan sound system bergaya ala Van Houten koar koar di medsos WG mengkritik kebijakan pemerintah,  ternyata dirinya memiliki perilaku bejat yang tidak bisa dijadikan panutan masyarakat.


Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Jebolan Pondok Pesantren Lirboyo kediri Rasyid Nahdiyin ketika dimintai komentarnya, terkait kejadian tersebut,  menyampaikan kepada media kompas one.


" Kita juga tidak bisa menyalahkan orang tua jika anak kita tidak memiliki minimal budaya malu, bisa jadi karena pergaulan atau faktor keadaan yang mendorong untuk melakukan suatu hal yang menurut mereka biasa, karena mungkin sejak kecil tidak pernah terdidik dengan budaya malu." Jelas Rasyid


Rasyid menyimpulkan "Ini bukan persoalan kejahatan pencuri ayam, sapi, atau kendaraan, tapi kejahatan luar biasa  yang disebut dengan extra ordinary crime yang membawa dampak merugikan masyarakat banyak, ekonomi dan tingkat kemiskinan kita makin meningkat akibat perbuatan kejahatan ini."


Rasyid menambahkan "Negara dirugikan ratusan milyar,  sedang uang negara itu milik kita semua selaku masyarakat Indonesia, jika kita bergabung satu komplotan dengan kejahatan ini bagaimana nasib anak anak kita kedepannya sebagai penerus bangsa" ucapnya


"Saya tidak mau bicara banyak takut salah menafsirkan, saya hanya menghimbau kepada teman teman media dan aktivis, mari kita budayakan malu,  karena budaya malu itu merupakan benteng diri kita dari terjerat kepada perlakuan bejat, ingin kaya bekerja keras,  ingin jadi pejabat sekolah dan belajar yang pintar. Dan jangan suka menyalahkan apalagi meremehkan orang lain. " tutup Rasyid


(R.M Hendra)

Iklan

iklan