BALIGE, kompasone.com- Ratusan warga jemaat Katolik dari tiga kabupaten meliputip Kabupaten Toba, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara berkumpul untuk merayakan Pesta Parheheon Ama Katolik Vikariat Santo Filipus Rasul Doloksanggul di Lapangan St. Efram, SMA Katolik Bintang Timur 1 Balige, Minggu (19/10).
Dengan mengusung tema “Menjadi Bapak Katolik yang setia, beriman, dan berbuah dalam misi Kristus, seturut dokumen gereja: Patris Corde,” kegiatan ini menjadi ajang refleksi bagi para kepala keluarga Katolik untuk meneguhkan peran mereka sebagai teladan dalam iman dan kehidupan keluarga.
Acara dibuka secara resmi oleh Vikep Doloksanggul, Pastor Yanuarius Berek, SVD, dan berlangsung penuh semangat.
Beragam kegiatan mengisi hari itu mulai dari seminar dan talkshow hingga perlombaan koor dan vokal grup yang menggema di lapangan sekolah.
Seminar Patris Corde dibawakan oleh Pastor Yvo Manullang, OFMCap., dengan Pastor Andreas Aritonang, OFMCap. sebagai ketua panitia.
Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Toba, Drs. Audi Murphy O. Sitorus bersama istri dan jajaran pejabat Pemkab Toba, antara lain Kadis Kominfo Sesmon Toberius Butarbutar, Plt. Kadis PUPR Gumianto Simangunsong, Asisten Pemkab Toba Eston Sihotang, Kabag Kesra Tanda Dongoran, Asisten III Verry S. Napitupulu, serta anggota DPRD Toba.
Dalam sambutannya, Wabup Audi Murphy menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami bangga dengan kegiatan ini. Kami yakin para ama yang hadir adalah orang-orang terbaik di Katolik. Jika kegiatan gereja seperti ini dilakukan secara rutin, pasti banyak hal baik yang kita dapatkan, terutama bagi para ama,” ujarnya.
“Kita juga perlu melihat kembali keaktifan ama di tengah gereja. Saat ini terlihat adanya penurunan partisipasi dibandingkan kaum ibu. Oleh karena itu, kegiatan seperti Parheheon Ama perlu kita adakan beberapa kali dalam setahun. Semoga para ama menjadi teladan, terutama di keluarga masing-masing,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, kaum ama Katolik diajak untuk terus menumbuhkan keteladanan dan tanggung jawab iman di tengah keluarga serta menjadi penggerak kehidupan rohani di masyarakat.
Dari Balige, pesan itu mengalir menjadi ama bukan hanya soal usia dan peran sosial, tetapi tentang panggilan untuk mengasihi, melayani, dan memimpin dalam terang Kristus.
(Bernat L Gaol)
