Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Kota Pasuruan Toreh Prestasi di Lomba Putra Putri Batik Tingkat Provinsi

Jumat, Agustus 01, 2025, 16:37 WIB Last Updated 2025-08-01T09:38:09Z

Pasuruan, Kompasone.com - Kota Pasuruan kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat provinsi. Dalam ajang Grand Final Putra Putri Batik Jawa Timur 2025 yang digelar di Gedung Sawunggaling, Unesa Surabaya, dua perwakilan dari Pasuruan berhasil menyabet gelar favorit.


Keysa Aulia, peserta asal Kota Pasuruan, sukses meraih predikat Runner-up II untuk kategori favorit Best Creative Video Challenge Seafood. Sementara itu, Abidin Dahlan Mukti menyabet penghargaan Best Fashion untuk kategori favorit putra.


Ajang bergengsi ini diikuti oleh 205 peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur, seperti Ponorogo, Tuban, Lamongan, Tulungagung, Blitar, Jombang, Malang, Mojokerto, Gresik, Kediri, Sidoarjo, Surabaya, Bojonegoro, serta Pasuruan. Dari ratusan peserta tersebut, terpilih 30 finalis yang menjalani proses karantina sebelum malam puncak.


Dalam penampilan grand final, Keysa tampil memukau mengenakan busana batik khas Kota Pasuruan. Penampilannya yang percaya diri serta jawaban lugas saat sesi tanya jawab sukses mencuri perhatian para dewan juri dan penonton yang hadir.


“Saya bersyukur bisa membawa nama Kota Pasuruan dan meraih gelar Runner-up II. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Saya akan terus mengajak generasi muda mencintai dan melestarikan batik,” ujar Keysa usai acara, Sabtu (27/7/2025).


Direktur Regional Putra Putri Batik Jawa Timur, Bachtiar Wibisono, mengatakan bahwa ajang ini merupakan bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang peduli terhadap warisan budaya nusantara. Ia menyebut para pemenang nantinya akan mewakili Jawa Timur di ajang tingkat nasional.


“Kegiatan ini merupakan grand final pemilihan putra putri batik Jawa Timur 2025. Pemenangnya akan kami kirim ke tingkat nasional untuk mengharumkan nama provinsi,” kata Bachtiar saat menutup acara.


Prestasi yang diraih oleh perwakilan Kota Pasuruan menjadi bukti bahwa anak muda daerah mampu bersaing di tingkat provinsi, bahkan berpotensi melangkah ke level yang lebih tinggi dengan semangat pelestarian budaya lokal.


Muh

Iklan

iklan