Pasuruan, Kompasone.com– Bencana tanah gerak yang melanda Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak. Peristiwa yang terjadi pada Selasa lalu (29/1) itu mengakibatkan banyak rumah warga mengalami kerusakan, dengan 47 kepala keluarga dan total 176 orang harus diungsikan.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, S.I.K, M.Tr.Opsla, menegaskan bahwa kepolisian terjun langsung untuk membantu proses pemulihan bagi warga setempat. “Kami melakukan trauma healing untuk membantu mengurangi ketakutan anak-anak yang terkena dampak bencana alam ini,” kata AKBP Dani saat ditemui di lokasi pengungsian pada Rabu (5/2/2025).
Trauma healing ini, yang dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Pasuruan, Iptu Sunarti, bertujuan memberikan hiburan dan keceriaan bagi anak-anak di pengungsian yang berlokasi di SDN 2 Cowek. “Kegiatan ini mencakup cerita dan permainan yang difasilitasi oleh anggota Polres Pasuruan agar anak-anak dapat merasa lebih baik,” tambah Iptu Sunarti.
Dani menjelaskan, pentingnya upaya ini untuk membantu anak-anak mengatasi rasa takut yang timbul akibat bencana. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat dan kebahagiaan kepada mereka sehingga keceriaan anak-anak bisa pulih kembali,” papar AKBP Dani.
Sementara itu, pemantauan pola pergerakan tanah masih terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dinas PU Cipta Karya Jatim berkolaborasi dengan Ahli Geologi ITS dalam upaya menganalisis fenomena yang menyebabkan bencana ini. “Kami perlu memastikan keamanan warga dan mengantisipasi risiko yang berpotensi muncul dari tanah bergerak,” jelasnya.
Warga yang terdampak pun harus bersabar dan tinggal di tempat pengungsian sambil menunggu hasil analisis dari pihak berwenang. “Sementara menunggu hasil pemetaan dan analisis, kami mengungsikan warga agar mereka tetap aman,” tegas AKBP Dani.
Dalam empat hari terakhir, Polres Pasuruan tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada para pengungsi. “Kami sudah memberikan beras, mie instan, telur, dan berbagai kebutuhan lain untuk mendukung kehidupan sehari-hari mereka di pengungsian,” ungkap Dani.
Bencana tanah gerak di daerah tersebut menyisakan dampak yang tidak hanya fisik tetapi juga psikologis. Oleh karena itu, Polres Pasuruan berkomitmen untuk melanjutkan usaha pemulihan dengan melibatkan pelbagai elemen masyarakat. “Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk mendukung warga yang mengalami trauma ini,” tutupnya.
Dengan upaya kolaboratif antar lembaga dan perhatian terhadap kesehatan mental anak-anak, diharapkan masyarakat Dusun Sempu dapat pulih dari cobaan ini dan kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
Muh